Kamis, 14 Juni 2012

pemimpin formal dan informal, fungsi-fungsi

Kepemimpinan Formal adalah Jabatan yang dimiliki seseorang dalam kemampuannya meliputi proses mempengauhi orang lain dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana Kepemimpinan Formal dalam jabatannya diperoleh dari suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya.

Kepemimpinan Non Formal (Informal) adalah Jabatan yang dimiliki seseorang dalam kemampuannya meliputi proses mempengauhi orang lain dalam menentukan tujuan tertentu, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Dimana Kepemimpinan Non Formal dalam jabatannya diperoleh tanpa suatu usaha tertentu dalam pencapaiannya.



Fungsi-fungsi kepemimpinan
1`. sebagai penentu arah. sebagai penentu arah dalam usaha mencapai tujuan, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang harus sedemikan rupa mengoptimalkan pemanfaatan segala prasarana dan sasaran yang tersedia seefektif dan seefisien mungkin.


2. sebagai wakil dan juru bicara organisasi
pemimpin harus mampu menjalin dan memelihara hubungan baik dnegan pihak2 diluar oragnisasi sehingga berbagai pihak yang berkepentingan :
a. mempunyai persepsi yang tepat tentang citra organisasi yang dipimpin.
b. memahami sebagai kebijakan yang ditempuh organisasi dalam pencapaian tujuannya.
c. mencengah timbgunya salah pengertian tenatng arah yang hendak ditempu oleh organisasi.
d. memberi dukungan kepada organisasi.


3. sebagai komunikator yang efektif
salah satu fungsi pimpian yang hakiki a/ berkomunikasi secara efektif dalam pemeliharaan hubungan keluar maupun kedalam baik secara lisan maupun tertulis, dengan menciptakan pesan yang disampaikan dalam bentuk perintah, isntruksi, nasihat, pengarahan dan informasi.


4. sebagai mediator yang andal
dalam kehidupan organisasi selalu saja ada situasi konflik baik dlam hub keluar maupun ke dlm organisasi. pemimpin sebagai mediator harus mampu mengatasi konflik yang timbul dengan mengkaji faktor penyebab yang beraneka ragam diantaranya situasi konflik itu biasanya timbul karena :
a. persepsi subyektif tentang kemungkinan timbulnya tatangan dari pihak lain dalam organisasi.
b. kelangkaan sd dan dana
c. adanya asumsi bahwa dlm organisasi terdpt berbagai kepetingan yang diperkirakan sulit diserasikan.


5. selaku integrator
seorang pemimpin yang efektif sudah tentu tidak akan membiarkan cara berfikir dan bertindak demikian karena u/ mencapai tujuan dengan tingkat efesiensi, efektivitas dan produktivitas tinggi hanya organisasi yang bergerak secara totalitas, meskipun dlm struktur organisasi menggambarkan fungsi, tugas dan kegiatan yang beraneka ragam, sehingga diperlukan integrator dari pimpinan puncak dalam s/organisasi.

1 komentar: